Para peneliti ini mengungkapkan, mengonsumsi nikotin merupakan bagian dari kehidupan sosial terlepas dari status sosial ataupun kekayaan. Penemuan ini membantah pandangan populer yang mengatakan bahwa merokok tembakau hanya dalam periode pendek sebelum beralih ke menghisap bahan halusinogen. Demikian diberitakan Live Science dan dikutip Yahoo News.
"Ide bahwa pada tahun 400 sesudah Masehi, orang-orang yang tinggal di San Pedro de Atacama (SPA) merokok tembakau melalui pipa dan kemudian beralih menghirup zat dimethyltryptamines," kata penulis penelitian, Hermann Niemeyer, seorang ahli kimia organik di University of Chile di Santiago.
"Ternyata itu tidak benar," ujarnya. Untuk memahami penggunana halusinogen di kota itu selama berabad-abad, Niemeyer dan rekan kerjanya Javier EcheverrΓa, menganalisa contoh rambut dari 56 mumi yang dalam kondisi sangat bagus dan berasal dari berbagai era.
Tim itu menemukan nikotin di rambut 35 mumi itu yang hidup dari waktu yang berbeda saat itu. "Penemuan nikotin ini sungguh mengejutkan," kata Niemeyer. Dalam penemuan arkeologi di SPA, merokok menggunakan pipa tergantikan secara perlahan menuju ke nampan tembakau terjadi sekitar 400 tahun sesudah Masehi.
Demikian artikel tentang Rambut Mumi Mengungkap Fakta Baru Mengejutkan ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Rambut Mumi Mengungkap Fakta Baru Mengejutkan ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.