Enzim tersebut diklaim mampu memperlambat proses penuaan pada astronot ketika di luar angkasa. Dilansir Spacedaily, enzim ini memainkan peran kunci terkait dengan kematian sel yang disebabkan oleh lingkungan yang dinamakan microgravity.
Selain itu, enzim ini juga dipercaya dapat membantu mencegah atau mengurangi masalah mengenai kekebalan tubuh pada astronot. Tidak hanya untuk para astronot, temuan enzim ini juga bisa diterapkan pada pasien di Bumi. Enzim itu bisa dijadikan sebagai terapi atau pengobatan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh pada usia lanjut.
"Hasil dari penelitian ini memungkinkan untuk dapat membantu meningkatkan kesehatan pada orang tua. Kondisi di luar angkasa bisa menimbulkan masalah seperti gejala fisiologis yaitu penuaan. 5-lipoxygenase bisa sebagai penghambat, enzim itu telah digunakan untuk mengekang inflamasi atau peradangan penyakit pada manusia," ujar peneliti Department of Biomedical Sciences di University of Teramo, Italy.
"Tidak mengherankan bahwa tubuh memerlukan gravitasi planet Bumi untuk berfungsi dengan baik, karena kita berevolusi untuk bertahan hidup di planet ini. Manusia yang pergi ke luar angkasa, perlu mengetahui bukan hanya bagaimana mengamankan kondisi di luar angkasa, tetapi juga mengamankan kesehatan tubuhnya," lanjut peneliti yang juga merupakan editor jurnal FASEB, Gerald Weissmann.
Demikian artikel tentang Zat Perlambat Penuaan Telah Ditemukan Ilmuwan ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Zat Perlambat Penuaan Telah Ditemukan Ilmuwan ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.