Anak-anak SD diajari cara menanam dan merawat serta dibiasakan menyantap berbagai sayuran khas, seperti terung, daun kelor, okra, dan beligo. Berbagai masakan tradisional Filipina yang menggunakan sayur-sayuran ini makin jarang disajikan di rumah-rumah karena kalah populer dengan makanan cepat saji.
Survei Gizi Nasional menunjukkan, 27 persen penduduk dewasa di Filipina kelebihan berat badan dan 25 persen menderita hipertensi akibat kebiasaan menyantap makanan cepat saji yang mengandung garam dan lemak tinggi.
Ahli gizi Dulce Aranda mengatakan, program memakan sayuran itu mulai memperlihatkan dampak positif bagi anak sekolah. "Data menunjukkan, mereka jadi lebih sehat, lebih menyimak di kelas, dan berprestasi lebih baik," kata Aranda.
Demikian artikel tentang Sekolah Ditanami Sayuran Sebab Protes ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Sekolah Ditanami Sayuran Sebab Protes ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.