Dilansir dari Live Science, penelitian yang dipublikasikan dakam Jurnal Egyptian Archeology ini mengatakan orang Mesir di era itu memasak ramuan pembalseman yang dibuat dari campuran lemak hewan, resin pohon dan ekstrak tanaman yang mengandung unsur antibakteri yang kuat.
Kurator Petrie Museum of Egyptian Archaeology di University College London, Alice Stevenson mengatakan, dalam sejumlah kasus komposisi ramuan pembalseman mumi terdiri dari 3/4 lemak hewani.
"Sisanya adalah campuran sejumlah kecil resin pinus, ekstrak tanaman beraroma, gula atau getah pohon, dan minyak bumi murni," papar Stevenson. Tim peneliti menemukan jejak pemanasan yang mengindikasikan bahwa ramuan tersebut diproses sebelum digunakan.
Menurutnya Resep tersebut relatif konsisten, dari sejumlah sampel. Resepnya juga digunakan di era Firaun, cara klasik pembuatan mumi Mesir.
"Resin pohon dan ekstrak tanaman beraroma, khususnya, memiliki kandungan antibakteria yang kuat. Meski elemen-elemen tersebut tak menghentikan penguraian jenazah, namun, setidaknya bisa mencegah perkembangan bakteri," tuturnya.
Para peneliti menduga pembuatan mumi dimulai di Mesir sekitar tahun 3000 Sebelum Masehi, atau 500 tahun sebelum era pembangunan kompleks Piramida Giza, atau zaman yang dikenal sebagai Kerajaan Lama. Lingkungan keras dianggap para peneliti memberi inspirasi proses mumifikasi.
Karena Mesir merupakan tempat yang kering, jarang hujan, seringkali jasad yang dikubur menjadi mumi secara alami. "Penduduk mesir kuno terobsesi menyukai gagasan bahwa tubuh mereka akan terjaga selamanya dan mereka meyakini hal tersebut akan berguna di alam maut," pungkas Stevenson.
Demikian artikel tentang Cara Orang Mesir Kuno Membuat Mumi Mengawetkan ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Cara Orang Mesir Kuno Membuat Mumi Mengawetkan ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.