Dialah Elliot, selalu tampak bahagia bahkan ketika kakaknya sedang memarahinya. Kebanyakan orang tua akan senang untuk melihat anak mereka tumbuh dengan senyum permanen di wajahnya. Tapi untuk Gale dan Craig Eland, melihat putra mereka yang selalu ceria adalah suatu hal yang menyakitkan dari perjuangan di masa pertumbuhannya.
Elliot dilahirkan dengan Angelman Sindrom, dimana sindrom ini mengakibatkan gangguan kromosom yang menyebabkan kesulitan belajar berat. Kondisi neurologis langka ini memiliki efek samping, penderita cenderung mudah bersemangat dan wajahnya terlihat tertawa atau tersenyum secara permanen.
Kondisi ini sangat langka, kurang dari 1.000 kasus telah dilaporkan di Inggris. "Ketika kita merasa sedih, tawa Elliot membuat kita semua menjadi ikut tertawa. Suatu hari pasti anda ingin melihat anak-anak bahagia, dan Elliot sepertinya akan selalu bahagia," ujar Gale. Seperti dikutip Daily Mail.
"Satu-satunya masalah adalah jika Elliot dan kakaknya sedang bermain dengan kakaknya, Alex. Ketika Alex terluka, ia menangis, tetapi Elliot hanya tertawa dan dia tidak mengerti mengapa. Hal itulah yang kami tidak inginkan, Alex berpikir Elliot senang jika dirinya tersakiti," Jalasnya.
Angelman Sindrom adalah kondisi genetik yang langka pertama kali diidentifikasi pada tahun 1965 oleh seorang dokter Inggris, Harry Angelman. Pada awalnya sindrom ini disebut Wayang Syndrome Happy karena sikap bahagia karakteristik dan gerakan anak-anak itu terlihat kaku. Kemudian dinamai, Angelman Sindrom pada tahun 1982.
Demikian artikel tentang Tertawa Dua Tahun Lamanya Tanpa Henti ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Tertawa Dua Tahun Lamanya Tanpa Henti ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.