C. pirata ditemukan saat tim ilmuwan yang dipimpin oleh Sabine Frohschammer dari Universitat Regensburg melakukan observasi semut genus Cardiocondyla. Di samping beberapa spesies unik yang telah diketahui sebelumnya, ilmuwan menemukan C. pirata yang punya pigmentasi berbeda dengan spesies semut lain di dunia.
Spesimen C. pirata mulanya ditemukan di pecahan batu di dekat aliran sungai. Kegelapan hutan hujan tropis dan bagian tubuh yang transparan membuat keunikan semut ini tak langsung terlihat. "Dengan cahaya terang dan pembesaran, kami melihat pola garis pada mata dan itu membuat spesies ini tampak seperti bajak laut," kata Frohschammer.
Adanya pigmentasi khas tersebut membuat ilmuwan bertanya-tanya. Apa fungsi dari pigmentasi itu, apalah sekedar hiasan, ilmuwan menduga, dengan penglihatan yang tak berkembang baik, semut memanfaatkan pigmentasi itu sebagai penanda jenis kelamin yang berguna saat kawin.
Dugaan lain, pigmentasi berguna untuk mengacaukan penglihatan predator. Pigmentasi dan tubuh transparan mengecoh predator sehingga predator menyangka tubuh bagian depan dan belakang adalah individu berbeda. Jika dugaan kedua benar, maka muncul pertanyaan berikutnya. "Predator mana yang punya sistem penglihatan yang sangat baik sehingga bisa mengonsumsi spesies ini?" ungkap Frohschammer.
Demikian artikel tentang Semut Bajak Laut Semut ini Mirip Bajak Laut Katanya ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Semut Bajak Laut Semut ini Mirip Bajak Laut Katanya ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.