Mudahnya makanan yang diberikan oleh beberapa penduduk kota telah mendorong pertumbuhan jumlah monyet hingga lebih dari 2.000 ekor dalam beberapa tahun terakhir. Begitu banyaknya monyet juga menimbulkan banyak keluhan dari penduduk yang merasa terganggu karena rasa takut monyet pada manusia telah berkurang.
"Saya rasa masih ada banyak ruang untuk hewan liar. Namun, pedesaan dan kota saling berdekatan dan terkadang timbul konflik," ujar Chung-tong Shek, dari Departemen Konservasi Pemerintah, seperti dikutip AFP.
Monyet-monyet ini secara agresif mengejar pendaki gunung untuk makanan, menarik tas, dan merogoh saku. Beberapa tahun belakangan ini tindak kriminal para monyet semakin bertambah seiring populasi monyet. Bahkan, banyak monyet yang tersesat karena menginginkan makanan manusia. Mereka terkadang berkeliaran di tempat-tempat perbelanjaan di kota.
Larangan memberi makan yang sudah diterapkan selama puluhan tahun dengan ancaman denda 10.000 dolar Hong Kong atau sekira Rp12 jutaan, nyatanya sulit membatasi larangan pemberi makan dari turis ataupun pengunjung. Hingga akhirnya pemerintah beralih menggunakan pengendali kelahiran.
Hal ini merupakan program kontrasepsi pertama di dunia yang menargetkan pada populasi besar monyet. Metode yang digunakan meliputi vasektomi pada monyet jantan dan suntikan kontrasepsi sementara bagi monyet betina.
Saat ini, program lebih difokuskan pada sterilisasi monyet betina, yang dilakukan dua bulan sekali. Program tersebut telah mengebiri secara permanen atau sementara secara total lebih dari 1.500 monyet, jadi para monyet ini tak lagi bisa melahirkan anak, sedih ya.
Demikian artikel tentang Monyet di Hong Kong Dimandulkan ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Monyet di Hong Kong Dimandulkan ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.