Fine mengungkapkan, dari penyelidikannya, para agen FBI telah bekerja sama saat mengerjakan soal-soal ujian dan membagikan kunci jawaban kepada yang lainnya. Bahkan berdasarkan investigasi kantor FBI di seluruh AS, ditemukan sebuah program komputer yang dapat mengeluarkan kunci jawaban pada ujian.
Menurut laporan tersebut, sedikitnya 22 agen FBI terlibat aksi menyontek massal ini. Fine menyerukan kepada biro penyidik pemerintah tersebut mendisiplinkan agen-agennya dengan menganulir hasil ujian dan mengulang ujian yang sama.
Hal ini untuk mengetahui apakah para agen sudah paham betul mengenai peraturan baru FBI. Aturan itu mengatur tata cara pengawasan dan investigasi terhadap warga AS tanpa melanggar hukum. Kasus ini bukanlah yang pertama kalinya terungkap di tubuh FBI.
Tahun lalu, Kepala FBI Washington, Joseph Persichini, yang merupakan penyidik pada tubuh kongres dan kejahatan lain di ibukota AS, terpaksa pensiun dini setelah kedapatan menyontek pada sebuah ujian. Fine mengatakan ujian tersebut melibatkan Persichini dan dua orang manajer senior FBI. Mereka kedapatan bekerja sama dalam menjawab soal ujian.
Dengan santainya mereka berdiskusi mengenai pertanyaan dan jawaban atas soal yang diberikan. "Laporan ini menunjukkan bahwa FBI pun tidak bisa mengawasi dirinya sendiri. Harus ada pengawasan dan kendali yang lebih ketat atas hal ini," ujar penasihat kebijakan pada American Civil Liberties Union, Michael German.
Demikian artikel tentang Agen FBI Nyontek Juga Ternyata ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Agen FBI Nyontek Juga Ternyata ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.